Senin, 20 Januari 2014

SISTEM INFORMASI MANAGEMEN “RAMAYANA”

Sistem Manajemen Informasi

Barang, Marketing dan Promosi Ramayana
Banyaknya barang yang ada di Ramayana, membuat dibutuhkannya suatu sistem yang handal. Oleh karenanya, Ramayana menggunakan Sistem Informasi Manajemen perusahaan yang terletak pada POS yang lengkap dan sejalan dengan sistem SKU yang telah diterapkanRamayana pada tahun 2000. Sistem ini baru dikembangkan pada barang dagangan makanan saja dan akan dikembangkan untuk keseluruhan barang dagangannya. Hal ini direncanakan siap pada akhir 2001. Sistem POS menyatukan sistem depan dan belakang kantor, membantu pengontrolan stock yang lebih akurat, dan mempercepat alur proses order. Hal tersebut dapat mengurangi biaya operasi. Selain itu, sistem ini membantu untuk mengenali kebiasaan belanja konsumen sehingga mampu memperkecil stock dan mengurangi kerugian penjualan.  
Adapun untuk pengembangan, Ramayana merencanakan untuk membuka ± 10 toko per tahun pada tahun mendatang. Diperkirakan 50% nya akan dibangun di luar pulau Jawa dimana kurangnya persaingan menarik prospek menguntungkan. Kehadiran keuangan asing. Berdasarkan industri ekspor pada berbagai area diarikan bahwa tingkat daya beli konsumen telah meningkat sejak krisis ekonomi tahun 1998.
Sedangkan untuk bagian promosi Ramayana melanjutkan mendayagunakan strategi promosi dan pemasaran yang telah diimplementasikan sejak terjadinya krisis ekonomi 1998. perusahaan tetap berfokus pada segmen menengah ke bawah. Lambatnya perbaikan ekonomi yang menyebabkan daya beli konsumen menurun memberikan keuntungan bagi perusahaan karena pergeseran pasar kelas menengah ke bawah. Ramayana mengatur untuk memperoleh bagian besar atas konsumen baru tersebut. Biaya pemasaran dan promosi pada tahun 2000 dihitung sebanyak 0.3% dari penjualan bersih. Secara keseluruhan, perusahaan telah berhasil mendominasi kelas menengah ke bawah, menikmati perluasan skala ekonomi, dan penekanan biaya

“STRATEGI PEMASARAN
A.  Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan mengenai biaya pemasaran, bauran pemasaran, harga produk, kondisi produk dan alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.
Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong yang diterjemahkan Imam Nurmawan (2001;53) menyatakan bahwa strategi pemasaran adalah logika pemasaran yang dengan unit usaha berharap dapat mencapai tujuan perusahaannya.
Menurut Fandy Tjipto yang dikutip Tull dan Kahle (2001;6) strategi pemasaran adalah sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dengan program pemasaran, yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.
Ø  Strategi pemasaran adalah sebuah proses
Ø  Tujuan utamanya adalah untuk mencapai level tertinggi dari kepuasan konsumen dengan cara menunjukkan kinerja perusahaan dalam situasi pasar yang kompetitif dan dapat melayani pasar sasaran.
Ø  Strategi pemasaran melakukan interaksi dengan berbagai faktor lingkungan sekitar perusahaan dan menghubungkannya dengan perusahaan.
Ø  Strategi pemasaran dapat memberikan pandangan luas tentang pasar.

B. Lokasi (location)
Lamb, Hair, dan McDaniel mengatakan bahwa lokasi mempengaruhi pertumbuhan di masa depan, area yang dipilih haruslah mampu untuk tumbuh dari segi ekonomi sehingga dapat mempertahankan keberlangsungan toko semula dan toko-toko di masa datang. Jika nilai lokasi memburuk, toko tersebut mungkin harus pindah atau tutup.
Menurut Hendri Ma’ruf (2005;115) lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran ritel (retail marketing mix). Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses dibandingkan gerai lainya yang berlokasi kurang strategis.

C. Barang Dagangan (Merchandising)
Menurut Asep ST Sujana (2005;33) merchandising diartikan sebagai supaya pengadaan dan penanganan barang. American Marketing Association dalam Davidson (1988) mendefinisikan merchanding sebagai upaya-upaya penyediaan barang yang tepat, pada tingkat harga yang tepat dan pada saat yang tepat pula.
D. Harga (price)
Bagi konsumen harga merupakan segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan oleh konsumen untuk memperoleh, memiliki, memanfaatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanan dari suatu produk.Menurut Komarudin Sastradipoera (2003;141), harga merupakan hasil pertemuan dari transaksi barang atau jasa yang dilakukan oleh permintaan dan penawaran di pasar.
Adapun pengertian harga menurut Komarudin Sastradipoera (2003;141), harga adalah sebagai jumlah sesuatu yang dipertukarkan dalam barter atau penjualan, untuk memperoleh sesuatu yang lainnya. Sebuah toko dapat menjadi terkenal karena harga jual yang ditetapkan cukup murah atau harga jual yang ditetapkan merupakan harga pasti. Berdasarkan hal itu, ritel harus dapat menetapkan harga.
Menurut H:Djaslim Saladin (2002;95) Tujuan penetapan harga adalah :
Ø  Profl maximalitazion pricing (maksimalisasi keuntungan) Yaitu untuk mencapai maksimalisasi keuntungan.
Ø  Market share pricing (penetapan harga untuk merebut pangsa pasar)
Dengan harga rendah, maka pasar akan dikuasai, syaratnya :
Ø  Pasar cukup sensitive terhadap harga
Ø  Biaya produksi dan distribusi turun jika produksi naik
Ø  Harga turun pesaing sedikit

E. Promosi (promotion)
Di dalam perusahaan ritel sangat memerlukan promosi untuk memasarkan produk yang telah di hasilkan, dimana dalam hal ini promosi sebagai alat bantu untuk mendefinisikan produk, untuk menghimbau pembeli dan untuk meneruskan informasi dalam proses mengambil keputusan pembeli dengan adanya promosi.Pengertian promosi menurut Buchari Alma (2004:179): ”Promosi adalah komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen.Promosi pun terbagi beberapa bentuk-bentuk menurut Kotler dan Amstrong (2004:600) adalah sebagai berikut:
Ø  Pemasangan iklan adalah setiap bentuk presentasi dan promosi yang memerlukan biaya tentang gagasan, barang atau jasa oleh sponsor yang jelas.
Ø  Penjualan Personal adalah Presentasi personal oleh tenaga penjual dari sebuah perusahaan dengan tujuan menghasilkan transaksi penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan.
Ø  Promosi Penjualan adalah insentif-insentif jangka pendek untuk mendorong penjualan produk atau jasa.
Ø  Hubungan Masyarakat adalah membangun hubungan baik dengan berbagai publik perusahaan dengan sejumlah cara supaya memperoleh publisitas yang menguntungkan, membangun citra perusahaan yang bagus, dan menangani atau meluruskan rumor, cerita, serta event yang tidak menguntungkan.
Ø  Pemasaran Langsung adalah hubungan-hubungan langsung dengan masing-masing pelanggan yang dibidik secara seksama dengan tujuan baik untuk memperoleh tanggapan segera, maupun untuk membina hubungan dengan pelanggan yang langgeng.

F. Pelayanan (service)
Menurut Kotler (2007:427) mengatakan bahwa ”Pelayanan adalah tindakan atau keterampilan yang dapat ditawarkan oleh apapun juga yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menyebabkan kepemilikan sesuatu, pelayanan dapat disertakan dengan produk yang berbentuk fisik”.Aspek pelayanan semakin hari semakin nyata perannya, secara umum pelayanan tersebut meliputi bagaimana kecepatan melayani pelanggan sebelum berbelanja. Dengan demikian usaha eceran (retailer) harus mampu mencoba sedemikian rupa agar pelayanan yang dirasakan pelanggan meningkat serta sesuai dengan kehendak pelanggan.
Unsur pelayanan adalah unsur yang memiliki peranan penting dalam persaingan non-harga dengan pengecer-pengecer lain. Unsur-unsur pelayanan menjadi nyata bagi Perusahaan dengan bersaing dengan para pesaingnya karena unsur pelayanan sangat sulit ditiru oleh pesaing. Kotler (2007:446) membagi pelayanan menjadi dua bagian yaitu :
v  Pelayanan primer dalam usaha eceran
antara lain : pembayaran kredit, pengantaran, penanganan keluhan, pelayanan parkir, ruang istirahat termasuk toilet, pelayanan perbaikan, pelayanan telepon, kamar pas, pelayanan pemasangan, dan waktu operasi toko.
v  Pelayanan pendukung

antara lain : pelayanan kehilangan barang, ruang bermain anak, jasa pembungkusan, informasi lokasi barang, konsultasi dan informasi pembelian.Pelayanan adalah salah satu faktor pemberi nilai tambah bagi peritel, atau peritel dapat memilih kombinasi ragam produk dan tingkat pelayanan sebagai positioning. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar